Rabu, 02 September 2015

#FFRabu - Kala Adam Pemakan Daging

“Makanan ini enak sekali, apa kau meminta kepada Tuhan?” Tanya Hawa pada Adam.

“Mungkin ini makanan terakhir kita di Surga, aku telah melawan perintah Tuhan. Iblis datang untuk menyampaikan pesan, bahwa katanya kita boleh memakan buah yang telah Dia larang sebelumnya. Aku bosan dengan buah-buahan, aku ingin merasakan sesuatu yang berbeda”.

“Jika Tuhan berkata kita boleh melakukan apa saja di Surga, berarti kita bisa mencicipi daging ular yang katanya bisa menambah vitalitas, menambah kejantanan. Ini kulakukan untukmu wahai Hawa. Setelah ini, mari kita uji coba, apakah benar mitos itu”, lanjut Adam.

Adam dan Hawa lahap mengunyah, Iblispun hanya tersisa belulang.

Kamis, 07 Mei 2015

#FFRabu - Cemburu

"Rin, liat deh, ramalan bintang bilang hari ini bakalan ada yang nembak aku, penasaran siapa sih yang nembak?" ujar Ratna yang khusyuk membaca majalah mingguan di kantin sekolah.
Rina tersentak, konsentrasi mengunyahnya buyar, hampir tersedak bakso bulat-bulat. "Jangan percaya yang begituan Na, banyak bo’ongnya," sahut Rina selepas meneguk segelas air. "Betewe, sepulang sekolah nanti ada yang pengen aku bicarakan Na, tentang kita," lanjut Rina.
Rina dan Ratna, tersiar kabar bahwa mereka adalah pasangan sesama jenis, lantaran keduanya selalu bersama.

***

GADIS SMA DITEMUKAN TEWAS DENGAN LUKA TEMBAK. "Dia milikku saja, bukan untuk yang lain," kata pelaku RN. 
Tulis sebuah harian lokal. 

- Diikutkan #FFRabu-Topik Ramalan-Monday FlashFiction

Rabu, 01 April 2015

#FFRabu - Alat Makeup Rani

Gambar diambil dari http://mackosmetikasli.com/blog/mac-cosmetic
“Mengapa Ibu memperbolehkan anak ibu yang masih SD menggunakan peralatan makeup di sekolah?” Didampingi Guru BK, Wali Kelas menerangkan bahwa anak kami di sekolah menggunakan lipstick dan menjadi bahan olokan teman sekelasnya karena menor dan berlepotan.
“Saya tidak pernah menggunakan makeup ataupun lipstick kepada Rani, Bu. Saya sendiri tidak tahu darimana ia mendapatkan alat makeup itu.”
“Itu punya Ayah, waktu Bunda pergi ke rumah Eyang, Rani lihat Ayah pakai malam-malam, sebelum dijemput sama Om Toto teman Ayah. Malam itu ayah terlihat cantik, jadi Rani mau seperti Ayah yang cantik.” Jawab Rani saat ditanya perihal alat makeup dan lipstick-nya.

Kami terdiam.

#FFRabu 100 Kata Untuk MondayFlashFiction

Selasa, 10 Maret 2015

Maya : Misteri Dunia dan Cinta

Koleksi pribadi
Judul                     : Maya : Misteri Dunia dan Cinta
Penulis                  : Jostein Gaarder
Penerjemah           : Winny Prasetyowati
Penyunting             : Andityas Prabantoro
Penerbit                : Mizan
Cetakan                : Pertama, Januari 2008
Halaman                : 458 halaman   
ISBN                    : 979-433-491-X
Blurb/Sinopsis :
Diperlukan waktu bermiliar-miliar tahun untuk menciptakan seorang manusia, dan diperlukan hanya beberapa detik untuk mati.
Di Pulau Taveuni, Fiji, Sejumlah orang tanpa sengaja berkumpul. Setiap dari mereka diam-diam menyimpan luka di hati. John Spooke, seorang penulis Inggris, masih berduka akan kematian istrinya. Frank Andersen, seorang ahli biologi evolusioner dari Norwegia, kehilangan seorang anak dalam sebuah kecelakaan tragis dan berpisah dari istrinya.
Di antara mereka, tidak ada yang lebih menarik perhatian daripada Ana dan Jose, pasangan penuh teka-teki dari Spanyol. Mengapa mereka kerap saling melontarkan kalimat-kalimat ganjil tentang alam semesta dan Joker? Mengapa Ana begitu mirip dengan model lukisan Maja karya Goya yang terkenal? Dan siapakah Joker itu? Apa hubungannya dengan Maya, “ilusi-dunia”?

Resensi :
Diperlukan waktu bermiliar-miliar tahun untuk menciptakan seorang manusia, dan diperlukan hanya beberapa detik untuk mati.
Disuguhi kalimat filsafat pada sinopsis yang tertera pada cover  belakang sebuah buku adalah hal yang selalu menarik perhatian—setidaknya itu yang terjadi pada saya—seperti kalimat pembuka di atas. Belum lagi nama penulis yang tertera pada buku tersebut, seorang Jostein Gaarder yaitu penulis buku novel filsafat yang menjadi International best-seller, Dunia Sophie. Jadi bukanlah hal berlebihan jika saya mengharapkan sebuah tulisan yang menarik tentang sebuah cerita fiksi dibalut filsafat yang pasti membutuhkan konsentrasi lebih dalam membacanya.
Maya Misteri Dunia dan Cinta, bercerita tentang kehidupan, kematian, dan juga tentang di antaranya yaitu cinta. Adalah John Spooke seorang penulis Inggris yang bertutur tentang perjalanan saat mencari ide untuk menulis sebuah novel terbarunya yang bertemu dengan seorang ahli biologi evolusioner, Frank Andersen. Keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama kehilangan orang yang mereka cintai dan ketertarikan pada pasangan Spanyol yang baru mereka temui di Fiji, Ana Maria dan Jose, di mana pasangan ini sering saling melontarkan pernyataan-pernyataan ‘aneh’ dalam bahasa Spanyol yang kebetulan Frank Andersen juga mahir dalam berbahasa Spanyol.
“Kita melahirkan dan dilahirkan oleh sebuah jiwa yang tak kita kenal. Ketika teka-teki itu berdiri pada kedua kakinya tanpa dapat terpecahkan, itulah giliran kita. Ketika impian mencubit lengannya sendiri tanpa terbangun, itulah kita. Karena kita adlah teka-teki yang tak teterka siapa pun. Kita adalah dongeng yang terperangkap dalam khayalannya sendiri. Kita adalah apa yang terus berjalan tanpa pernah tiba pada pengertian ….” (halaman 75)
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur mundur, karena tokoh dalam novel yaitu John Spooke menceritakan tentang surat yang ditulis oleh Frank Andersen untuk mantan istrinya, Vera. Frank dan Vera berpisah setelah kecelakaan yang merenggut nyawa anak mereka, dan Frank menuduh kematian anak mereka terjadi atas kelalaian Vera. 
Surat adalah hal yang sering kita jumpai dalam buku yang ditulis oleh Joestein Gaarder—dalam beberapa buku yang telah saya baca seperti Dunia Sophie, Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken, dan  Cecilia dan Malaikat Ariel. Awalnya saya bingung karena tokoh pencerita dalam novel terdiri dari dua orang yaitu John dan Frank, namun ternyata John hanya bercerita pada bab awal dan akhir yang menjadi pembuka dan pelengkap surat-surat Frank kepada Vera. Butuh lebih dari sekali membaca untuk memahami novel ini sepertinya.

Untuk masuk ke dalam cerita saya berteman dengan Mesin Pencari Google, karena banyak hal yang saya belum tahu tentang apa yang menjadi topik pembicaraan tokoh dalam novel tersebut, seperti lukisan Le Maja Desnuda dan Le Maja Vestida karya pelukis Francisco Goya yang menjadi topik penting dalam novel ini.
Dalam novel Maya : Misteri Dunia dan Cinta, banyak hal yang dapat kita ambil pelajaran, selain teori-teori alam semesta, teori evolusi, juga pelajaran tentang kehidupan, bahwa ada batasan waktu dalam kehidupan yang kita sebut sebagai kematian, namun juga ada kehidupan yang lahir setelah kematian.
“Manusia mungkin adalah satu-satunya makhluk hidup di seluruh alam semesta yang memiliki kesadaran alam semesta. Maka, melindungi lingkungan hidup di planet ini bukanlah hanya sebuah tanggung jawab global, melainkan merupakan tanggung jawab kosmos. Suatu hari, gelap gulita mungkin akan menutupi lagi samudra raya. Dan sekali lagi, Roh Tuhan tidak melayang-layang di atas permukaan air.” (halaman 427)
Saya tidak merekomendasikan novel ini untuk bacaan di sela-sela kesibukan, karena akan menguras daya pikir dan waktu. 3 bintang dari 5 bintang untuk kepiawaian penulis dalam menggabungkan misteri, dongeng, filsafat, seni, sejarah, dan pengetahuan ilmiah serta menambah bumbu cinta pada tulisannya.


Jumat, 26 Desember 2014

Rumah Makan Torani, Nikmatnya Kebersamaan.

Makanan sudah tersaji di meja makan, rupanya Bandeng tanpa duri dan Kepiting adalah menu yang dominan pada meja prasmanan. Tak perlu menunggu lama untuk menyisakan piring dan sisa-sisa makanan, semua yang tersedia lenyap berpindah pada lambung masing-masing.
Yup, inilah Rumah Makan favorit kami, Rumah Makan Torani. Selain tempatnya yang nyaman untuk berkumpul bersama sahabat dan kerabat (dari yang masih dalam gendongan hingga yang bangkotan), juga tersedia menu seafood yang sangat memanjakan lidah para pecinta kuliner Balikpapan dan memanjakan lambung para pemuda yang kelaparan seperti saya :p.

Masih tertanam dalam ingatan acara mini reuni teman-teman alumni SMP Negeri 5 Balikpapan kelas 3A, pada 29 Agustus 2011 yang diadakan di Rumah Makan Torani, seru penuh canda dan tawa. Panitia pelaksana mini reuni ini memilihkan tempat Rumah Makan Torani dengan berbagai pertimbangan, diantaranya menu seafood yang lengkap, tempat yang nyaman, pelayanan yang maksimal, serta tempatnya yang mudah dijangkau. Dan pemilihan Rumah Makan Torani ini sebagai tempat reuni langsung diamini oleh teman-teman yang lain, alhasil sukseslah acara tersebut.


Saat masih bekerja di salah satu maskapai penerbangan di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Banyak yang bertanya tentang wisata-wisata menarik di kota tercinta ini, dan lebih banyak lagi yang bertanya tentang kuliner Balikpapan. Menu Kepiting yang telah menjadi salah satu khas kuliner Balikpapan adalah dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan para pelancong dari daerah lain pun dari negara lain. Maka langsung saja saya tunjuk Rumah Makan Torani sebagai rekomendasi, mulai dari segi harga, rasa, maupun kemudahan untuk menemukan lokasinya. Tidak jarang pula saya melihat orang-orang membawa bungkusan bertuliskan Torani sebagai oleh-oleh Balikpapan, karena memang Rumah Makan Torani menyediakan makanan yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk orang-orang tercinta dan orang-orang  terdekat.

Nb : “Saat menulis ini saya selalu kepikiran tentang Bandeng tanpa duri bakarnya Torani”.




Minggu, 09 November 2014

Welcome Back...

Bismillahir Rahmaanir Rahiim…

*meregangkan jemari*

Lantaran lama tak menulis--di Blog maupun di Microsoft Word—membuat kaku otak dan kaku tangan, walaupun di media sosial masih menulis dengan frekuensi yang sangat berkurang ^_^, begitu pula dengan membaca buku, hobi yang satu ini menurun drastis. Selama beberapa bulan baru selesai 1 bab, syukurlah masih sempat baca komik Naruto yang baru tamat pada chapter 700 selama 15 tahun, kalo dipikir-pikir lama juga mengikuti manga ini semenjak SMK hingga sekarang. Dulu sih sempat koleksi manganya sampai baca online mulai ramai, maka beralihlah dari membeli manga hingga membaca gratis di internet.

Oh ya, pada bertanya gak kenapa sempat vakum menulis di blog selama beberapa bulan? Alasannya adalah karena asik menata hati, menata rasa, menata keuangan juga. Yup, akhirnya aku melepas masa lajang (0_0)9. Pada tanggal 27 Juni 2014 sudah sah mempersunting seorang wanita cantik di hadapan penghulu dan wali nikahnya, disaksikan oleh kedua keluarga terdekat dan sahabat.

Banyak hal yang ingin aku ceritakan, tentang perjalanan menuju pernikahan, tidak dengan proses pacaran, bukan pula perjodohan. Kami berkenalan singkat, bertatap mukapun tak lama, jika tidak dengan bantuan sang pemelihara hati, kami tak mungkin sampai pada ijab dan Qabul. Barakallah…

Mungkin cerita perjalanannya akan aku sampaikan pada postingan selanjutnya, see you next time.

Selasa, 26 November 2013

(Ikutan) Writing Project #AntologiRindu tanpa kata Rindu

Pict comot dari sini
(FLASH-FICTION) Pesawat Tujuan Surga 
Bandara ini penuh sesak dengan orang-orang yang berlalu-lalang, supir taksi legal maupun ilegal, barang-barang bawaan, troli, pun teriakan para calo. Aku memilih tempat dimana bisa tenang melihat pesawat yang datang dan pergi; Anjungan.
Aku disini bukan untuk menjemput maupun mengantar seseorang, hanya ingin mengingat sebuah kenangan, sebuah masa yang lampau, aku dan dirinya.

"Yah, bunda tadi ditelepon sama mbak Ratna, katanya Ibu lagi dirawat dirumah sakit, kita semua disuruh berangkat kesana malam ini, bunda sudah siapin semua tinggal beli tiket aja langsung dibandara".

"Maaf bun, kalo malam ini ayah gak bisa, masih ada kerjaan yang gak bisa ditinggal, bunda malam ini berangkat duluan aja, nanti ayah telepon teman ayah yang dibandara buat cariin tiket ke Jogja malam ini, besok pagi ayah langsung nyusul bunda kesana, gimana?"

"Mmm...ya sudah, besok pagi ayah sampai jogja langsung kerumah sakit aja, bunda bawa pakaian ayah sekalian, dah ya yah, bunda berangkat ke bandara dulu".

Andai saja  saat itu kita berangkat bersama, mungkin akan berbeda, setidaknya kita akan tetap bersama, dan percakapan kita ditelepon itu bukanlah percakapan yang terakhir. Pesawat yang engkau tumpangi tidak pernah sampai ke Jogja, karena pesawat itu telah mengantarmu kesurga.

"Tunggu aku"  kataku.

---END---

NOTE :
Tulisan di atas saya ikutkan dalam sebuah Writing Project dengan tema #AntologiRindu tanpa kata Rindu, yaitu sebuah project menulis yang di gagas oleh Wanita Gemini ini yang ide-idenya seakan tak pernah habis. 
Namun sayang, belum cukup baik untuk masuk tahap selanjutnya, hehe...
Memang setelah saya baca lagi beberapa kali, banyak hal yang kurang seperti penulisan 'di-' dan 'ke-' (ini juga tahunya setelah membaca artikel ini tentang penulisan imbuhan yang benar), saya lupa dulu pelajaran Bahasa Indonesia saya dapat berapa ya??? , sungguh untuk yang cita-citanya menjadi seorang penulis pelajaran Bahasa Indonesia itu penting sekali, tapi saat sekolah yang terpenting adalah nilai, mindset kita (orang indonesia) telah tertanam bahwa nilai-lah yang terpenting dari mengapa kita bersekolah?, dan ternyata mindset kita itu benar-benar salah. Semoga saat menjadi orang tua nanti tidak menekankan nilai sebuah pelajaran pada anak, namun lebih kepada paham atau tidaknya, dan tidak menuntut semua pelajaran itu nilainya baik (dengan jumlah pelajaran yang segitu banyaknya di negara kita).

Mengikuti sebuah Writing Project ini adalah kali pertama buat saya, jadi tujuan awalnya adalah sebuah pembelajaran untuk (memulai) menulis, masuk dalam tahap seleksi awal saja sudah senang.
So, gagal bukan berarti berhenti namun sebuah "pecut" untuk memperbaiki dan terus berkarya. Ganbatte!!!




#FFRabu - Kala Adam Pemakan Daging

“Makanan ini enak sekali, apa kau meminta kepada Tuhan?” Tanya Hawa pada Adam. “Mungkin ini makanan terakhir kita di Surga, aku telah ...